NABILA AULIA MAULANI
Tepat di hari ke 21 dari kelahiran anak kami, alhamdulillah kami
berkesempatan melaksanakan aqiqah anak perempuan kami. Katanya sunahnya
begitu, kalo bisa hari ke 7 kalo nggak ke 14 atau 21 dari kelahiran
anak. Sebetulnya sempat bingung juga untuk mengadakan acara atau tidak, (maklum duitnya ga cukup) kan
kalo dari pengalaman orang-orang itu ada yang mengadakan acara besar
dengan mengundang sebanyak orang, ada juga yang sederhana bahkan ada
yang pesan terus langsung disalurkan ke panti asuhan. Karena pertimbangan keluarga Besar kami maka kegiatan walimatul aqiqoh kami adakan bersamaan dengan 40 harinya ayahanda tercinta Bapak Moenadjib.
Langkah pertama adalah mencari info dimana pesan kambing sekalian
masaknya, tentunya kami akal kerepotan kalo motong kambing dan masak
sendiri, akhirnya kami memilih untuk pesan ke keluarga besar kami yang sudah all in dan sudah
masuk dalam kotakan jadi kami terima sudah bisa langsung digunakan
acara. Karena sudah berpengalaman, pesan masakannya lebih dari yang ada
termasuk sudah tersedia masakan sate, gulai, tongseng, dll. terus isi kotakan lumayan enak lah.. maklum muji diri sendiri hehehe.
Akhirnya dengan persiapan yang cukup maksimal, tiba lah hari H, inilah keluarga kecil kami mengadakan acara walimatul aqiqoh bersama dengan 40 hari wafatnya ayahanda dengan mengundang banyak tamu diantaranya Kyai Adnan, Kyai Kahfi dan Ustadz Rahmad dan Ustadz lainnya dari Pondok Pesantren Al-Fithrah Surabaya.
Sesuai rencana Kyai Kahfi di hadapan tetangga kami memberikan
pencerahannya tentang aqiqah yang merupakan kewajiban salah satu
kewajiban orang tua. Kewajiban orang tua lainnya selain aqiqah adalah memberikan nama yang
baik, mendidik sesuai dengan ajaran agama, dan kalo sudah sampai
waktunya wajib menikahkan (waduh kayaknya masih lama sekale nih).
Begitulah semoga keluarga kami selalu diberi bimbingan untuk melaksanakan amanatNya, Amin

bapak artikelnya bagus sekali
BalasHapuspak ilyas saya boleh mintak kontak bapak cz saya ada perlu pak
BalasHapus